LUMAJANG - Dalam momen peringatan Hari HKGB ( Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ) ke - 70 tahun di tahun 2022, Bhayangkari Cabang Lumajang tanamkan jalinan tali asih dengan masyarakat.
Melalui serangkaian kegiatan bakti sosial, Bhayangkari Cabang Lumajang bahu membahu, melakukan hal positif berlandaskan asas manfaat, dengan berusaha meringankan beban masyarakat.
Ketua Bhayangkari Cabang Lumajang Jawa Timur Ny. Indah Dewa Putu berkata, sepekan terakhir bakti sosial dilaksanakan salah satunya di Desa Kedawung Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang. Di wilayah perbukitan, sisi barat dari pusat kota Kabupaten Lumajang itu, kegiatan diwujudkan dengan penyaluran 11.000 liter air bersih.
Ny. Indah Dewa Putu berkata, wilayah terpusatnya giat bakti sosial tersebut bukan serta merta ditentukan. Melainkan, sebelumnya dilakukan koordinasi antar pengurus ranting Bhayangkari.
"Pekan ini, Bhayangkari Cabang Lumajang memprioritaskan giat bakti sosial di Desa Kedawung Kecamatan Padang. Disana dilakukan penyaluran air bersih, dan komunikasi sosial langsung dengan masyarakat terdapat krisis air bersih secara door to door. Memang apa yang kami ( Bhayangkari Polres Lumajang - red ) berikan mungkin tidak seberapa. Akan tetapi, setetes air bersih ini selain diharapkan bisa membasahi lubuk sanubari masyarakat terdampak kekurangan air bersih, juga diharapkan bisa menjadi penyambung tali asih antara Bhayangkari Polri ( Polres Lumajang ) dengan masyarakat selamanya, " ucap Ny.Indah Dewa Putu pada awak media, Jum'at (23/9/2022).
Ditambahkan olehnya, Bhayangkari Lumajang mencoba hadir ditengah - tengah masyarakat. Memberikan solusi seiring dengan apa yang sudah dilakukan dan diprioritaskan oleh pemerintah.
Dari awal hingga penghujung acara, perwakilan pengurus Cabang Bhayangkari Lumajang nampak mendampingi. Pantauan selama berjalannya kegiatan, rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan berlandaskan protap protokol kesehatan.
Sebut Ny. Indah Dewa, selain memberikan bantuan meringankan beban, Bhayangkari Cabang Lumajang juga hadir dengan memberikan contoh ( menjadi tauladan ) dalam fase situasi dan kondisi yang ada.
Tak ayal, riang gembira tersirat di raut wajah masyarakat penerima. Menggambarkan sambutan baik dan tepat di hati masyarakat atas apa yang dilakukan. (humas).